SERANG- Matadunianews.com-Di tengah kemajuan zaman dan gencarnya pembangunan di berbagai daerah, ironi masih terjadi di Kabupaten Serang. Warga Kampung Nangka Bubur, RT 18 RW 05, Desa Kedung Soka, Kecamatan Pulo Ampel, harus hidup dalam keterbatasan yang seolah tak pernah berujung. Jalan rusak parah, sulitnya mendapatkan air bersih, serta minimnya perhatian dari pemerintah membuat warga setempat merasa terabaikan.
Setiap hari, warga harus berjalan kaki cukup jauh menelusuri jalan sempit dan berlubang hanya untuk mengambil air bersih. Kondisi ini diperparah oleh rusaknya infrastruktur jalan yang menjadi satu-satunya akses penghubung antarpermukiman. Meski sudah lama mengeluhkan hal ini, belum ada tindakan nyata dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah.
Sudah bertahun-tahun kami minta perbaikan jalan dan air bersih, tapi tidak pernah direspons. Seolah kami ini tidak dianggap bagian dari desa,” ujar Ayus, warga Kampung Nangka Bubur, saat ditemui awak media.
Menurut Ayus, masyarakat sudah berulang kali menyampaikan aspirasi kepada pemerintah Desa Kedung Soka, namun keluhan mereka tidak pernah mendapat tanggapan serius. Bahkan, warga menilai pemerintah desa terkesan menutup mata terhadap penderitaan warganya.
Setiap kali kami menyampaikan aspirasi, tidak pernah ada hasil. Hanya janji dan alasan yang tidak jelas. Padahal jalan ini setiap hari kami lalui, anak-anak sekolah juga lewat sini. Kalau musim hujan, jalan becek dan licin, sangat berbahaya,” tambahnya dengan nada kecewa.
Warga juga mempertanyakan transparansi penggunaan dana desa yang setiap tahun digelontorkan pemerintah pusat. Mereka menduga anggaran tersebut tidak terserap untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam pembangunan infrastruktur dasar dan penyediaan sarana air bersih.
Kami hanya ingin tahu, ke mana dana desa itu? Karena sampai sekarang tidak ada perubahan. Jalan tetap rusak, air bersih tetap sulit,” ujar Ayus.
Masyarakat Nangka Bubur berharap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, dapat mendengar langsung keluhan mereka. Warga berharap pemerintah pusat turun tangan memberikan bantuan agar ada pembangunan nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat kecil di pelosok.
Kami mohon kepada Bapak Menteri Yandri, tolong dengar suara kami. Kami ingin juga merasakan hidup layak seperti warga di tempat lain. Jalan kami diperbaiki, air bersih disediakan, agar kami tidak terus-menerus menderita,” pinta Ayus penuh harap.
Semantara itu Sahrani Kepala desa Nangka Bubur saat dikonfirmasi Awakmedia lewat whatsapp mengatakan,Air sudah saya upayakan ngebor dua kali,tapi gagal ,selanjutnya terkait jalan orang PU sudah turun survey tapi sampai detik ini belum ada realisasi ,masalah air bukan kampung Nangka Bubur saja ,Kampung dibawah juga kadang kesulitan, karena kampung Nangka Bubur tersebut ada diatas gunung ujarnya Sahrani.
Penulis: (Romi)


 
											





