CILEGON- Matadunianews.com– Semangat baru menyambut tahun ajaran 2025. SMP Negeri 4 Cilegon yang berlokasi di Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, resmi membuka Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) dengan menyediakan sembilan Rombongan Belajar (Rombel). Kuota yang disiapkan tahun ini mencapai 288 murid baru, dengan harapan bisa menjawab antusiasme masyarakat akan pendidikan yang berkualitas dan merata.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Cilegon, Royan Afandi, S.Pd, menjelaskan bahwa proses penerimaan murid baru dilakukan sepenuhnya berdasarkan aturan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Cilegon. “Kami mengikuti rumus penetapan daya tampung yang sudah baku. Tahun ini kami menerima sembilan rombel, masing-masing 32 murid. Jumlahnya disesuaikan dengan lulusan tahun ini dan kapasitas ruang belajar yang tersedia,” ujarnya.
Royan juga menyampaikan bahwa kini istilah-istilah dalam dunia pendidikan telah mengalami penyesuaian. Istilah “peserta didik” kini kembali menjadi “murid”, dan “PPDB” (Penerimaan Peserta Didik Baru) digantikan dengan “SPMB”.
“Untuk kelulusan tahun ini ada 280 siswa. Jumlah rombel yang tersedia ditentukan dari total 28 rombel dikurangi jumlah kelas VII dan VIII yang ada, yakni 19 rombel. Maka daya tampung murid baru adalah sembilan rombel,” terang Royan.
Terkait mekanisme penerimaan, sekolah menerapkan sistem zonasi, prestasi akademik, afirmasi, dan mutasi sesuai dengan pedoman yang berlaku. Calon murid dengan domisili terdekat menjadi prioritas utama. Sedangkan jalur prestasi mempertimbangkan nilai rapor tertinggi. Jalur afirmasi dikhususkan untuk calon murid yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang masih berlaku.
“Untuk mutasi, syarat utamanya adalah surat mutasi resmi yang masih berlaku. Tapi perlu diketahui, jalur ini sangat terbatas di sekolah kami,” tambahnya.
Royan menegaskan bahwa pihak sekolah berkomitmen menjalankan proses SPMB secara murni, jujur, tanpa titipan. Ia bahkan mengungkapkan bahwa SMPN 4 Cilegon sudah membuat kesepakatan internal untuk melarang semua bentuk intervensi dalam proses pendaftaran.
“Tidak boleh ada yang menginput data murid secara pribadi, membawa berkas ke sekolah, menawarkan pendaftaran, atau menerima imbalan dalam bentuk apapun. Kami ingin menjaga integritas proses ini,” tegasnya.
Lebih jauh, Royan menyampaikan dukungan terhadap prinsip-prinsip transparansi dan keadilan yang digaungkan oleh Wali Kota Cilegon dalam setiap proses pendidikan.
“Komitmen kami jelas: jujur, akuntabel, transparan, mandiri, dan berkeadilan. Kami berharap proses SPMB ini tidak tercoreng oleh praktik tidak sehat seperti titipan. Mari kita jaga marwah pendidikan bersama-sama,” pungkasnya.
Penulis: (Romi)
