Sekretaris Karang Taruna Lebakwangi Kritik Pembentukan Koperasi Merah Putih yang Diduga Cacat Prosedur

oleh -268 Dilihat
oleh
Sekretaris Karang Taruna Lebakwangi Kritik Pembentukan Koperasi Merah Putih yang Diduga Cacat Prosedur

SERANG- Matadunianews.com – 2 Juli 2025, Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang Banten, Imat Hikmatullah, melontarkan kritik tajam terhadap proses pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di Desa Kencana Harapan. Ia menilai, proses tersebut diduga tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan minim pelibatan masyarakat.

“Kami sedang melakukan validasi atas dugaan cacat aturan dalam pembentukan KMP. Seharusnya prosesnya dijalankan sesuai mekanisme yang benar, termasuk adanya informasi dan pelibatan perwakilan dari setiap RT dalam pembentukan keanggotaan,” ujar Imat kepada awak media.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pembentukan koperasi kerap dilakukan secara sepihak oleh oknum perangkat desa tanpa melibatkan masyarakat secara luas. “Selama ini, pembentukan koperasi cenderung dimonopoli oleh segelintir orang dari pihak desa dan oknum tokoh masyarakat. Ini tentu bertentangan dengan prinsip keterbukaan dan partisipasi publik,” tegasnya.

Imat juga menyoroti tidak adanya sosialisasi sebagaimana diamanatkan dalam regulasi terbaru. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2025, setiap proses pembentukan lembaga, termasuk koperasi, wajib disosialisasikan secara menyeluruh kepada masyarakat.

“Namun kenyataannya, dalam musyawarah desa khusus pun masyarakat sering kali tidak dilibatkan. Ini menjadi persoalan serius dalam konteks pembangunan yang seharusnya inklusif,” imbuhnya.

Atas kondisi tersebut, Karang Taruna Kecamatan Lebakwangi mendesak agar ke depan setiap kebijakan yang menyangkut kepentingan publik, terutama dalam pembentukan lembaga ekonomi, dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Mereka juga meminta pemerintah desa agar menghentikan praktik-praktik sepihak yang berpotensi menimbulkan ketegangan dan konflik sosial di tengah masyarakat.

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.