Perjuangan Pasien Kanker, Tim GWI dan GAIB 212 Dampingi Hingga RSUD Banten

oleh -405 Dilihat
oleh
Perjuangan Pasien Kanker, Tim GWI dan GAIB 212 Dampingi Hingga RSUD Banten

PANDEGLANG- Matadunianews.com – 18 Juli 2025
Langkah nyata dalam membantu masyarakat kembali ditunjukkan oleh Tim Investigasi Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) bersama Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB 212). Kali ini, mereka memberikan pendampingan penuh kepada seorang pasien kanker dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Adalah Titin Rustiani, perempuan berusia 29 tahun yang tinggal di Kampung Lebak Buah, RT 002/RW 002, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, yang menjadi perhatian tim. Ia menderita penyakit kanker di bagian perut dan kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari.

Melihat keterbatasan akses dan kemampuan ekonomi keluarga, Tim GWI dan GAIB 212 mengambil inisiatif untuk melakukan pengawalan sejak awal. Proses ini dimulai dari pembuatan dokumen penting seperti BPJS Kesehatan, pengurusan administrasi, hingga pengantaran langsung ke RSUD Alinda.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan awal, diketahui bahwa fasilitas di RSUD Alinda belum memadai untuk menangani kasus kanker yang diderita Titin. Atas dasar itu, tim segera mengambil langkah lanjutan dengan mengupayakan rujukan dan pendampingan ke RSUD Banten, yang memiliki fasilitas lebih lengkap untuk perawatan penyakit berat.

“Ini adalah bentuk komitmen kami sebagai insan pers dan bagian dari masyarakat. Kami tidak ingin hanya menulis dan menyampaikan berita, tetapi juga ikut menjadi bagian dari solusi. Kami akan terus mengawal hingga pasien mendapat perawatan yang dibutuhkan,” ujar M. Sutisna, koordinator tim dari GWI.

Tindakan cepat dan kolaboratif ini pun mendapat banyak dukungan dari warga sekitar dan tokoh masyarakat. Banyak yang menilai bahwa apa yang dilakukan GWI dan GAIB 212 adalah contoh nyata dari peran pers dan organisasi sipil yang berpihak kepada masyarakat bawah.

Menurut Sutisna, kasus Titin hanyalah salah satu dari sekian banyak permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat di daerah terpencil. Ia berharap adanya sinergi antara lembaga sosial, media, dan pemerintah daerah agar penanganan kesehatan bisa lebih cepat, tepat, dan merata.

“Semoga aksi kecil ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk terlibat dalam gerakan sosial. Karena pada dasarnya, kesehatan adalah hak semua warga negara,” pungkasnya.

Sementara itu, keluarga Titin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh tim yang telah membantu mereka. “Tanpa bantuan mereka, mungkin kami sudah menyerah. Kami tidak tahu harus berbuat apa. Sekarang ada harapan,” ungkap salah satu anggota keluarga dengan haru.

Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa solidaritas sosial dan peran aktif masyarakat sipil mampu membawa perubahan besar, bahkan di tengah keterbatasan.

 

 

Penulis: (Toni Ys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.