Mahasiswa Piksi Suarakan Keresahan Warga: Jalan Rusak, Truk ODOL Merajalela, PJU Mati, Rakyat Ketakutan

oleh -51 Dilihat
oleh
Mahasiswa Piksi Suarakan Keresahan Warga: Jalan Rusak, Truk ODOL Merajalela, PJU Mati, Rakyat Ketakutan

SERANG- Matadunianews.com- 8 Oktober 2025 — Momentum peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Serang ke-499 dimaknai berbeda oleh mahasiswa Politeknik Piksi Input Serang. Bukan dengan pesta atau acara seremonial, melainkan dengan aksi turun ke jalan menyuarakan keresahan masyarakat yang kian hari kian terabaikan.

Dalam aksinya, mahasiswa menyoroti maraknya truk Over Dimension Over Loading (ODOL) serta kendaraan tambang yang semakin memadati ruas jalan di wilayah Kramatwatu dan sekitarnya. Kondisi ini diperburuk oleh masuknya truk-truk tambang dari wilayah Bogor dan Jawa Barat setelah penutupan tambang oleh Gubernur Jawa Barat.

Masyarakat kini bukan lagi merasa aman di jalan, tetapi justru takut. Banyak korban sudah berjatuhan, bahkan ada yang meninggal. Ini bukan lagi soal kenyamanan, tapi soal keselamatan,” ujar Tubagus Fajri Ramadhan, Koordinator Lapangan aksi tersebut.

Mahasiswa menilai Pemerintah Kabupaten Serang lamban dalam mengambil langkah tegas terhadap aktivitas truk ODOL. Jalan yang seharusnya menjadi akses aman bagi warga kini justru berubah menjadi sumber ketakutan dan ancaman keselamatan.

Mahasiswa Piksi Suarakan Keresahan Warga: Jalan Rusak, Truk ODOL Merajalela, PJU Mati, Rakyat Ketakutan

Situasi ini semakin ironis karena di sepanjang jalur Kramatwatu–Serang terdapat sedikitnya enam perguruan tinggi serta sejumlah sekolah dasar hingga menengah yang berlokasi di tepi jalan. Setiap hari, ribuan pelajar dan mahasiswa harus menghadapi lalu lintas berat yang berisiko tinggi terhadap keselamatan mereka.

Kami turun ke jalan bukan untuk mencari sensasi, tapi membawa suara masyarakat yang resah dan takut—terutama pelajar dan mahasiswa yang setiap hari melewati jalan itu,” tegas Fajri.

Selain isu truk ODOL, mahasiswa Piksi juga menyoroti banyaknya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang mati di sejumlah titik di Kabupaten Serang. Kondisi gelap pada malam hari dinilai memperparah situasi keamanan dan memicu meningkatnya tindak kejahatan, termasuk kasus begal yang sempat menimpa salah satu mahasiswa Piksi beberapa waktu lalu.

PJU mati membuat jalanan gelap dan rawan kejahatan. Sudah ada mahasiswa kami yang jadi korban begal. Ini bukti nyata bahwa pemerintah abai terhadap keselamatan warganya,” tambah Fajri.

Aksi mahasiswa tersebut berlangsung dengan semangat tinggi meski sempat mendapat penghadangan dari aparat kepolisian ketika menyuarakan aspirasi terkait aktivitas truk ODOL di Kramatwatu. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk terus memperjuangkan hak rakyat atas keamanan dan keselamatan.

Mahasiswa menutup aksinya dengan seruan agar pemerintah Kabupaten Serang menjadikan momentum HUT ke-499 sebagai titik balik dalam pemerataan keadilan dan perlindungan keselamatan rakyat, bukan sekadar perayaan seremonial tahunan yang hampa makna.

 

Penulis: (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.