SUMEDANG- Matadunianews.com- 19 Oktober 2025, Alangkah indahnya apabila pengelolaan ketahanan pangan dapat dilakukan secara terpadu oleh desa-desa yang berdampingan, khususnya di lahan kas desa yang bersebelahan.
Konsep ini dinilai mampu memperkuat kemandirian pangan masyarakat pedesaan sekaligus memaksimalkan pemanfaatan lahan desa.
Melalui kerja sama antar desa yang terkoordinasi di bawah Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD), setiap desa dapat bergiliran mengelola lahan kas desa dalam satu hamparan.
Sistem pengelolaan bergantian ini memungkinkan kegiatan ketahanan pangan — mulai dari pertanian, peternakan, hingga perikanan — berjalan lebih terarah dan efisien.
Selain itu, sinergi antar sektor juga dapat diwujudkan. Misalnya, kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk organik untuk mendukung pertanian di sekitar lokasi, sehingga tercipta siklus ekonomi hijau yang berkelanjutan.
BKAD diharapkan dapat berperan aktif dalam menyusun rencana kerja bersama dengan desa-desa yang memiliki lahan kas berdekatan. Dengan demikian, kegiatan ketahanan pangan dapat terpusat di satu kawasan, mempermudah pengawasan, dan memperkuat koordinasi antar desa.
Tentu, setiap BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) juga dapat berkontribusi dalam pengawasan dan pengelolaan di area tersebut. Dengan pengelolaan yang tidak terpisah-pisah, potensi hasil produksi dapat meningkat, sementara pengawasan dan tanggung jawab antar desa menjadi lebih jelas.
Upaya seperti ini bukan sekadar gagasan, tetapi langkah nyata yang bisa dicoba oleh BKAD dan pemerintah desa dalam mewujudkan ketahanan pangan terpadu dan berkelanjutan di tingkat lokal.
“Dibuat dan disusun oleh Edy ms,
