Keluarga Sarwiti dan Hatib Padati TPU Kubang Lampit di Hari Raya Iduladha

oleh -218 Dilihat
oleh
Keluarga Sarwiti dan Hatib Padati TPU Kubang Lampit di Hari Raya Iduladha

CILEGON- Matadunianews.com-6 Juni 2025  Suasana haru dan kebersamaan terasa kental di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kubang Lampit, Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, pada pagi Hari Raya Iduladha 1446 H. Keluarga besar Sarwiti dan Hatib tampak memadati lokasi makam untuk melaksanakan tradisi tahunan berupa ziarah kubur.

Tradisi ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Iduladha bagi keluarga setempat. Mereka datang berbondong-bondong sejak pagi hari, membawa bunga dan air doa, serta melantunkan ayat-ayat suci untuk mendoakan para leluhur yang telah berpulang.

Anton, menantu dari keluarga besar Badawi, menjelaskan bahwa Iduladha memiliki makna mendalam bagi umat Islam. “Hari ini adalah momentum yang penuh makna, mengenang kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, yang diuji keimanannya oleh Allah SWT. Kisah tersebut tertulis dalam Al-Qur’an sebagai simbol keikhlasan, kepatuhan, dan cinta kepada Allah,” ujar Anton.

Menurutnya, nilai-nilai tersebut tercermin dalam semangat keluarga yang datang untuk mendoakan para ahli kubur. “Ziarah ini menjadi pengingat akan pentingnya doa dan silaturahmi antaranggota keluarga, juga wujud penghormatan kepada mereka yang telah mendahului kita,” lanjutnya.

Senada dengan Anton, Iman — menantu dari keluarga Hatib — juga menyampaikan bahwa tradisi ziarah ini dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk bakti kepada orang tua dan leluhur. “Kami datang untuk mendoakan, mengenang jasa dan kebaikan mereka. Ini bagian dari ajaran Islam yang kami pegang teguh,” tuturnya.

Ustadz Badawi, kakak tertua yang memimpin ziarah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi turun-temurun yang terus dijaga. “Ziarah kubur adalah bagian dari ibadah sosial dan spiritual. Siapa lagi yang akan mendoakan ahli kubur kalau bukan keluarga mereka sendiri,” ujarnya.

Warga sekitar TPU Kubang Lampit pun turut menunjukkan antusiasme yang tinggi, menjadikan suasana pagi Iduladha tidak hanya sebagai momen pengorbanan, tapi juga pengingat akan pentingnya menghargai dan mendoakan mereka yang telah tiada.

 

Penulis: (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.