SUMEDANG- Matadunianews.com–selasa 9 September 2025, Denting kecapi suling berpadu dengan suara merdu para lansia di Kecamatan Sumedang Utara, seakan menjadi nyala obor yang mengusir gelapnya zaman. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI, Sumedang Utara menggelar lomba karaoke Sunda dengan iringan kecapi suling—sebuah upaya sederhana namun penuh makna untuk menjaga bara budaya yang nyaris padam.
Tak sekadar lomba, acara ini menjadi ruang ekspresi bagi para orang tua yang selama ini haus akan wadah untuk “ngamumule” atau merawat lagu-lagu Sunda lawas. Lagu-lagu yang kerap terlupakan oleh generasi milenial, kembali bergema dengan penuh rasa, dinyanyikan oleh mereka yang justru menjadi saksi hidup perjalanan budaya itu sendiri.
Camat Sumedang Utara, Ayuh Hidayat, menuturkan bahwa gagasan ini datang langsung dari para lansia. Usulan itu bagai percikan api kecil yang kemudian segera ditangkapnya dengan cepat. “Saya benar-benar ingin kembali menyalakan obor budaya Sunda. Atas dasar itu, setiap masukan yang sekiranya dapat kembali mengangkat budaya Sunda, saya usahakan sekuat tenaga untuk merealisasikannya,” ujarnya penuh semangat.
Hanya dalam hitungan hari, gagasan itu berubah nyata. Pendopo kecamatan menjadi panggung sederhana, namun sarat makna. Para lansia tampil dengan bangga, membawa suara dan ingatan kolektif masyarakat Sunda ke tengah kehidupan hari ini.
Lomba karaoke kecapi ini bukan sekadar perlombaan, melainkan pernyataan, bahwa budaya Sunda tidak boleh terbenam oleh riuh zaman. Ia harus terus menyala, dijaga, dan diwariskan, sebagaimana obor yang tak boleh padam diterpa angin modernitas.
( Edy ms )
