JAM P Desak DPRD dan Pemkab Pandeglang Evaluasi atau Batalkan MoU TPA Bangkonol dengan Pemkot Tangerang

oleh -77 Dilihat
oleh
JAM P Desak DPRD dan Pemkab Pandeglang Evaluasi atau Batalkan MoU TPA Bangkonol dengan Pemkot Tangerang

PANDEGLANG- Matadunianews.com– Polemik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol di Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, kembali memanas. Jaringan Asfirasi Masyarakat Peduli Banten (JAM P) mendesak DPRD dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang melakukan evaluasi menyeluruh atau bahkan membatalkan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Pemerintah Kota Tangerang terkait pengelolaan sampah lintas daerah tersebut.

Ketua Umum JAM P, N. Sujana Akbar, menyatakan kebijakan ini dinilai tergesa-gesa dan minim kajian mendalam. “Sebelum mengambil keputusan penting seperti MoU, seharusnya DPRD dan pemerintah daerah melakukan evaluasi menyeluruh. Terutama terkait penyediaan lahan dan jarak TPA dengan pemukiman warga agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat,” tegas Sujana.

Senada, Ngkod Dankoti, DPD Provinsi Banten dari Ormas Gaib 212 yang juga mewakili warga Bangkonol, menyatakan penolakannya secara tegas. “Kami, masyarakat Bangkonol, akan terus meminta agar tidak ada lagi pengiriman sampah ke wilayah kami,” ujarnya.

JAM P Desak DPRD dan Pemkab Pandeglang Evaluasi atau Batalkan MoU TPA Bangkonol dengan Pemkot Tangerang

Warga mengeluhkan berbagai dampak negatif sejak TPA beroperasi, mulai dari bau menyengat, serbuan lalat ke rumah-rumah, air kali yang berubah warna dan diduga tercemar limbah sampah, hingga meningkatnya keluhan kesehatan anak-anak. Kondisi ini, menurut Sujana, menunjukkan bahwa kebijakan tersebut belum memperhatikan aspek lingkungan secara serius.

Solusi memang penting, tetapi tidak boleh mengorbankan lingkungan dan kenyamanan warga. Kebijakan harus pro rakyat, tepat sasaran, dan menjaga keseimbangan ekosistem,” tambahnya.

Sebagai langkah jangka panjang, JAM P mendorong penerapan konsep ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah, terutama dengan melibatkan usaha mikro yang ramah lingkungan. Sujana mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk aktif menjaga kelestarian alam demi masa depan generasi mendatang.

Keterlibatan warga adalah kunci keberhasilan pembangunan yang berkeadilan. Pemerintah harus membuka ruang dialog yang luas agar suara masyarakat tidak hanya didengar, tetapi benar-benar menjadi bagian dari pengambilan keputusan,” pungkasnya.

 

Penulis: (Toni Ys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.