BEKASI- Matadunianews.com- 15 Juli 2025
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang terletak di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, terus melakukan perbaikan infrastruktur serta penguatan teknologi pengelolaan sampah. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, termasuk pengembangan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Bantar Gebang dan Rorotan, Jakarta Utara.
Sejak tahun 2017, berbagai langkah perbaikan dilakukan di TPST Bantar Gebang, mulai dari perbaikan jalan, saluran drainase, hingga pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Sampah (IPAS). Turap juga dibangun di sepanjang aliran sungai di sekitar kawasan TPST untuk mencegah pencemaran lingkungan.
“Selain itu, kami juga membangun pagar pembatas di sepanjang area TPST yang berbatasan langsung dengan permukiman warga di Kelurahan Cikiwul, Ciketing Udik, dan Sumur Batu,” ujar Uci, Humas TPST Bantar Gebang.
Uci menambahkan bahwa pembangunan tidak hanya terbatas pada aspek infrastruktur, tetapi juga menyasar fasilitas penunjang operasional seperti tempat pencucian mobil sampah, hanggar, workshop, dan gedung perkantoran. Di samping itu, pengembangan teknologi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan RDF Plant menjadi prioritas utama.
“RDF Plant dibangun dengan tujuan untuk mengelola sampah baru sekaligus mengurangi tumpukan ‘gunung sampah’ yang ada di Bantar Gebang. RDF sendiri merupakan bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan sebagian batu bara yang digunakan oleh industri,” jelasnya.
Produk RDF dari TPST Bantar Gebang dikirim ke perusahaan industri besar seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), sebagai bentuk kolaborasi dalam penerapan energi ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Uci mengungkapkan bahwa gedung perkantoran TPST Bantar Gebang kini juga dilengkapi dengan pusat informasi bagi masyarakat. “Banyak mahasiswa, peneliti, hingga wisatawan mancanegara yang datang untuk mempelajari pengelolaan sampah di sini. Kami terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar mengenai teknologi dan sistem pengelolaan sampah,” tutupnya.
(Geger)