Sumedang Siap Kolaborasi Bangun Kampung Budaya

oleh
oleh

SUMEDANG- Matadunianews.com- Pemda Kabupaten Sumedang siap berkolaborasi dengan Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan kampung budaya yang mencerminkan karakter, tradisi, dan kreativitas warga Sumedang.

“Pemda Kabupaten Sumedang akan berkolaborasi dengan rencana Pemprov Jabar yang akan membangun kampung budaya berciri khas budaya Sumedang,” kata Bupati Dony Ahmad Munir menanggapi rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membangun Kampung Budaya Sumedang Larang.

Bupati menegaskan, Sumedang memang layak menjadi pusat budaya Sunda sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda.
“Sumedang adalah pusat budaya Sunda. Nilai-nilai budaya harus menjadi etos kerja dan cara hidup masyarakat,” katanya.

Saat acara Nata Awaruga Jagat Medal Gapura Ekosistem Budaya Kasumedangan, Rabu malam (29/10/2025), Gubernur Dedi Mulyadi sedang merancang pembangunan kampung budaya. Kawasan yang akan menampilkan kehidupan khas masyarakat Sunda di masa kini dengan sentuhan tradisi masa lalu.

“Saya mengajak Bupati Sumedang untuk menentukan satu kampung yang siap kami bangun menjadi Kampung Budaya Sumedang Larang, berisi 200 rumah dengan karakter arsitektur khas Sumedang. Kampung ini akan menjadi ikon budaya dan destinasi wisata yang memperlihatkan kehidupan masyarakat Sunda yang beradab, ramah, dan penuh nilai,” ujar Gubernur Dedi.

GUbernur Dedi Mulyadi menegaskan, pembangunan kampung budaya ini akan menjadi simbol reinkarnasi kejayaan Sumedang Larang, sekaligus sarana untuk memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Sunda. “Kampung budaya ini akan dibangun dengan konsep ekosistem kehidupan Sunda menyatu antara manusia, alam, dan nilai budaya,” katanya.

Di kampung tersebut, terang dia, pengunjung akan bisa menyaksikan dan ikut serta dalam berbagai aktivitas tradisional seperti menanam padi, membuat tahu Sumedang, menenun, membuat opak, hingga menikmati kesenian Tarawangsa pada malam hari.

“Kebudayaan Sunda bukan sekadar pagelaran atau pakaian adat, tapi harus hidup dalam perilaku dan sistem sosial masyarakat. Inilah yang akan kami wujudkan di Kampung Budaya Sumedang Larang,” katanya.

Ia juga mengajak pemerintah daerah untuk menjaga nilai-nilai budaya lokal dengan pendekatan modern, termasuk kemungkinan pembentukan desa adat yang kepala desanya dipilih berdasarkan musyawarah adat, bukan semata-mata politik elektoral.

( Edy ms ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.