SERANG- Matadunianews.com- Kegiatan belajar mengajar memang merupakan salah satu kegiatan formal sekolah, maka dari itu setiap siswa-siswi di tuntut harus berpakaian rapi dan sopan
Dibalik aturan yang mewajibkan siswa harus memakai pakaian yang seragam, tetapi ada hal yang diduga nyeleneh yang masih di lakukan oleh pihak sekolah di kabupaten serang-Banten
Tahun ajaran baru seharus nya menjadi awal harapan bagi ribuan siswa siswa dan orang tua
Namun bagi sebagian keluarga, bel sekolah justru menjadi isyarat derita baru yang datang berkedok” bahan seragam sekolah SMP Negeri 2 kragilan diduga melakukan pemungutan seragam sekolah seperti baju olahraga, batik, rompi, dasi, topi, dan atribut sebesar Rp.600.000 ribu rupi’ah
Ditengah gegap gempita penerimaan siswa baru, terselip suara-suara lirih para orang tua yang di himpit oleh beban tertulis, membeli baju olahraga, batik, rompi bahkan sampai atribut sekolah, dasi, topi,
Diduga total biaya bisa menyentuh Rp. 600.000 ribu rupi’ah jumlah yang tidak masuk akal bagi keluarga dengan penghasilan harian seperti buruh, pedagang keliling, dan petani kecil, ataupun masyarakat berpenghasilan rendah
Salah satu wali murid yang enggan di sebutkan nama nya menyampaikan bahwa untuk mendapatkan perlengkapan sekolah berupa seragam baju olahraga, batik, rompi, dasi, topi, dan atribut harus membayar 600.000 ribu rupi’ah
“Saya harus membayar Rp. 600.000 ribu rupi’ah hanya untuk baju olahraga, batik, rompi, dasi, topi, atribut, padahal kalau beli topi, dasi, atribut di luar paling berapa sih harga nya itu kan murah” ungkap nya, senin (15/9/2025)
Ada nya hal tersebut awak media mencoba mendatangi siswa yang tidak mau di sebutkan nama nya diri nya mengatakan, membayar baju olahraga, batik, rompi, topi, dasi, dan atribut sebesar Rp. 600.000 ribu rupi’ah
“Kalau untuk semua saya bayar sekitar Rp. 600.000 ribu untuk baju olahraga, batik, rompi, dasi, topi, bahkan atribut
Tapi kalau atribut bisa di beli di koprasi sekolah juga dengan harga Rp. 60.000 ribu rupiah” cetus nya, Senin (15/9/2025)
Setelah awak media mendatangi kepala sekolah sangat di sayangkan kepala sekolah tidak ada di tempat
Masih hal yang sama setelah awak media mengubungi kepala sekolah lewat nomor WhatsApp nya untuk konfirmasi, sangat di sayangkan kepala sekolah tidak merespon diduga seolah-olah alergi terhadap awak media
Ditempat terpisah, Ulum selaku aktvis Banten bicara
“Sangat menyayangkan ada nya sekolah negeri yang diduga masih memungut pembayaran buat atribut sekolah
Masih kata Ulum, saya aken coba konfirmasi ke pihak dinas pendidikan, bila perlu ke ibu bupati atau pak gubernur atau wakil gubernur terkait SMP Negeri 2 kragilan yang diduga masih ada nya pemungutan buat atribut sekolah” ucap nya, Senin, 15/9/2025
Sampai berita ini di tayangkan pihak kepala sekolah belum bisa di hubungi
(Deni)