SERANG- Matadunianews.com– Mahasiswa Politeknik Piksi Input Serang yang tergabung dalam Aliansi Kramatwatu Melawan kembali menyoroti lambannya langkah pemerintah dalam menertibkan lalu lintas truk tambang dan truk ODOL (Over Dimension Over Loading) di wilayah Kramatwatu, Kabupaten Serang. Mereka menilai, hingga kini belum ada tindakan nyata untuk menghentikan pelanggaran yang terus memakan korban.
Kritik keras itu mencuat setelah kecelakaan akibat truk tambang kembali terjadi hampir setiap minggu, meski aksi penolakan dan penyampaian aspirasi telah dilakukan sebelumnya. Usai Aksi Jilid I yang digelar pada Kamis, 16 Oktober 2025, kecelakaan beruntun kembali terjadi pada malam 21 Oktober 2025, melibatkan dua truk tambang, satu mobil pribadi, dan satu mobil boks besar.
Salah satu perwakilan mahasiswa, Tubagus Fajri Ramadhan, menegaskan bahwa pemerintah terkesan lamban dalam merespons persoalan serius ini.
Kami sudah menyampaikan aspirasi langsung kepada Gubernur Banten, namun hingga kini belum ada tindakan nyata. Karena kelambanan pemerintah, kecelakaan kembali terjadi dan masyarakat yang harus menanggung akibatnya,” ujar Fajri.
Ia menambahkan, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menertibkan truk tambang dan menegakkan aturan lalu lintas. Menurutnya, situasi di lapangan semakin membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar yang setiap hari harus berhadapan dengan truk-truk berukuran besar tersebut.
Melihat kondisi yang tak kunjung membaik, Aliansi Kramatwatu Melawan berencana menggelar Aksi Jilid II dalam waktu dekat. Aksi lanjutan ini disebut akan menjadi bentuk desakan nyata agar pemerintah segera membatasi jam operasional truk tambang, menindak tegas sopir maupun perusahaan tambang yang melanggar aturan, serta memastikan keselamatan masyarakat sekitar.
Dalam aksi lanjutan tersebut, Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal Politeknik Piksi Input Serang bersama puluhan hingga ratusan mahasiswa serta warga Kramatwatu akan kembali turun ke jalan untuk menuntut keadilan dan keselamatan bagi masyarakat.
Penulis: (Romi)