SUMEDANG- Matadunianews.com- selasa 21 Oktober 2025,
Kantor Kepala Desa Karedok, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, sempat disegel warga akibat dugaan sejumlah penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa Karedok Waluyo. Penyegelan dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pengelolaan keuangan dan aset desa yang dinilai tidak transparan, Selasa (21/10/2025
Situasi ini memicu keresahan warga hingga akhirnya dilakukan mediasi antara Kepala Desa Karedok Waluyo dengan perwakilan masyarakat. Mediasi dihadiri oleh unsur Forkopimcam Jatigede, DPMD Sumedang, Polsek, Danramil, serta tokoh masyarakat.
Ada 10 tuntutan warga yang disodorkan kepada kepala Desa Karedok yang harus dipertanggung jawabkan antara lain :
1.Penjualan kayu tidak melalui SOP.
2.Uang ketahanan pangan kl Rp.160 jt dd dipegang dikelola sendiri oleh kades.
3.Uang csr bantuan PLN Rp.180 jt untuk dl Dewi di pegang dan di kelola sedndiri.
4.Struktur organisasi kepengurusan Dewi,kdmp,bumdes,paud,TPK,LPMD tak jelas.
6.LPJ kegiatan 2021-sekarang tidak disampaikan ke masyarakat.
7.Dam limpas Bronjong kawat kl Rp.700 jt.
8.Restibusi jembatan tak pernah di laporkan.
9.LPJ TA 2024 belum di sampaikan ke BPD dan masyarakat.
10.Aset desa ditelantarkan tak dipelihara,dirawat dan di manfaatkan:
a.Mobil,Viar,MTR
b.Pengolah opak
c.GOR
DLL, itulah 10 tuntutan warga yang disampaikan kepada Kepala Desa Karedok.
Kepala Desa Waluyo menegaskan bahwa seluruh kegiatan pembangunan di Desa Karedok dilaksanakan berdasarkan APBDes, dan masyarakat dipersilakan menanyakan langsung bila ada hal yang belum dipahami.
“APBDes kami pangpangkan, setiap tahun agar masyarakat bisa melihat dan mengawasi. Semua bisa ditanyakan langsung ke kantor desa,” ujar Waluyo,
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan komunikasi terbuka agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Senada ad pa yan disampaikan Kapolsek Jatigede AKP Rustandi mengimbau agar warga ke depan lebih mengutamakan dialog sebelum bertindak, demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama,ujarnya.
Situasi di Desa Karedok kini berangsur kondusif setelah mediasi dan pembukaan segel dilakukan dengan disaksikan semua pihak, ” alhamdulilla ujar salah satu masyarakat ia merasa lega,akhirnya bisa damai “.
(Edy ms).
