Harmoni adat di Sumedang: Maulid di Pesantren Hutan Cimuncang

oleh -8 Dilihat
oleh
Harmoni adat di Sumedang: Maulid di Pesantren Hutan Cimuncang

SUMEDANG- Matadunianews.com- Setiap kali memasuki bulan Maulid, suasana Desa Cimuncang, Surian, terasa berbeda. Di pesantren Alif Laam Miim Daal Ro, yang berdiri di pinggir hutan, warga dan jamaah selalu menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang unik sekaligus memukau. Sabtu 13/9/2025

Arak-arakan gunungan hasil bumi dan gunungan berisi nasi berkat menjadi pemandangan khas. Rombongan berjalan mengelilingi dusun sambil bersholawat, lalu menuju lapangan pesantren untuk melanjutkan lantunan sholawat bersama. Suasana semakin meriah ketika acara dilanjutkan dengan “tabur koin”: lemparan nasi kuning yang dibungkus bersama uang receh, yang langsung diperebutkan jamaah dengan penuh tawa dan keriangan.

Harmoni adat di Sumedang: Maulid di Pesantren Hutan Cimuncang

Usai berebut koin, seluruh peserta duduk bersama menyantap nasi berkat. Kebersamaan ini ditutup dengan penampilan para santri yang menunjukkan kemampuan hasil belajar mengaji mereka—menjadi penanda bahwa perayaan bukan hanya tentang pesta, tapi juga tentang pendidikan dan syiar agama.

“Gunungan nasi berkat dan hasil bumi yang diarak keliling kampung bermakna mengarak berkah. Ini wujud syukur kepada Allah SWT, sekaligus harapan akan berkah dari Nabi Muhammad SAW,” tutur pimpinan pesantren, H. Sutrisno Lamin. “Kami ingin membuktikan bahwa adat tradisi dan agama bisa berjalan serasi, dan dari situ lahir keindahan,” tambahnya.

Harmoni adat di Sumedang: Maulid di Pesantren Hutan Cimuncang

Nuansa kebangsaan pun tidak ditinggalkan. Acara Maulid di Cimuncang selalu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. “Inilah bukti bahwa tradisi, agama, dan rasa nasionalisme bisa berpadu,” ujar Danpos Surian yang hadir mewakili Muspika setempat.

Dari sebuah desa terpencil di pinggir hutan, masyarakat Cimuncang memberi pesan sederhana kepada dunia, bahwa kekayaan tradisi adat dan budaya yang dipadukan dengan agama mampu melahirkan harmoni yang indah—serasi, membumi, dan tetap relevan di tengah zaman yang terus berubah.

( Edy ms )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.