Bupati Dony Apresiasi Inovasi Ketua RT dari Jakarta, Ubah Saluran Air Jadi Sumber Rezeki

oleh
oleh

SUMEDANG- Matadunianews.com- Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, memberikan apresiasi tinggi kepada Dr. Taufik Supriyadi, Ketua RT asal Jakarta Timur, yang berhasil menghadirkan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi lingkungan.

Inovasi itu disampaikan dalam kegiatan Sharing Session bertema “Peningkatan Peran Aktif Masyarakat dalam Pembangunan dengan Tema: Peranan Warga Negara Menjaga Lingkungan Tetap Lestari”, yang digelar di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Sabtu (1/11/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga Indonesia (ARWT) H. Sanusi Mawi, para camat, kepala desa, serta perwakilan RT dan RW se-Kabupaten Sumedang.

Di hadapan Bupati dan ratusan peserta, Dr. Taufik Supriyadi, Ketua RT 08 RW 04 Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, berbagi kisah inspiratif tentang inovasinya mengubah saluran air di lingkungannya menjadi kolam budidaya ikan lele bertingkat.

Program sederhana itu ternyata membawa manfaat besar baik dari sisi ekonomi maupun kebersihan lingkungan. Hanya dengan dua pekerja, kolam lele tersebut mampu menghasilkan hingga Rp20 juta dalam waktu tiga bulan.

Tak hanya itu, ide kreatifnya juga membuat lingkungan yang semula kotor menjadi bersih dan produktif. “Saya ingin membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil. Saluran air yang kotor bisa jadi sumber rezeki kalau kita mau berpikir kreatif,” ujar Taufik.

Berkat inovasinya, Taufik menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, bahkan diundang dua kali ke Republik Rakyat Tiongkok untuk mempresentasikan konsep “RT Pro-Lingkungan” di Guangzhou dan Beijing.

Selain itu, ia juga mengembangkan aplikasi “RT Online”, sistem digital pelaporan keuangan dan data warga yang kini digunakan oleh 26 RT di seluruh Indonesia. Aplikasi ini mendorong transparansi dan akuntabilitas di tingkat lingkungan.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang hadir langsung memberikan apresiasi terhadap kiprah Dr. Taufik. Ia menilai, semangat dan kreativitas yang ditunjukkan menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari tingkat RT.

“Inovasi seperti ini luar biasa. RT dan RW harus menjadi garda terdepan pembangunan bukan hanya menunggu bantuan, tapi menciptakan solusi,” kata Dony dalam sambutannya.

Bupati menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan hanya bisa terwujud bila masyarakat memiliki kepedulian terhadap lingkungannya sendiri.

“Kalau RT dan RW maju, maka desa akan maju, kabupaten akan maju, dan negara pun akan ikut maju. Karena RT dan RW paling tahu kondisi warga siapa yang butuh bantuan, siapa yang perlu perhatian,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh RT dan RW di Sumedang untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

“Kalau ada bahaya, jangan diam. Peduli itu tanggung jawab kita bersama. Pemerintah hadir, tapi RT dan RW adalah mata dan telinga paling dekat dengan masyarakat,” tegasnya.

Senada dengan Bupati, Ketua Umum ARWT Indonesia H. Sanusi Mawi menyebut RT dan RW sebagai “pejuang tanpa tanda jasa” yang bekerja tanpa pamrih demi melayani warga.

“Mereka bukan ASN, tapi mereka ujung tombak pembangunan. Mereka menjaga lingkungan, membantu pemerintah, dan mempersatukan masyarakat,” ujarnya.

Sanusi juga menyampaikan harapan agar pemerintah pusat meninjau kembali insentif bagi RT dan RW, seperti halnya di DKI Jakarta yang telah mencapai Rp2,5 juta per bulan. “Kami berharap dukungan dari Bupati Sumedang agar perjuangan ini bisa diteruskan ke tingkat nasional,” katanya.

( Edy ms).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.